have you found it? go search here!

Jan 19, 2008

ada anggota keluarga baru lagi di keluarga besar Simbolon


kemarin baru aja ada adek baru, seorang 'boru', boru kalo di batak tuh berarti anak perempuan, tapi nanti kalo udah nikah dia tidak membawa marga, tapi dia membawa marga suaminya -kurang lebih dan kalau tidak salah seperti itu hehehehe- beratnya 2,85 kg dengan panjang 48 cm, anak dari amang udanya abang, uda Roy, proses lahirannya normal, dan rumah sakitnya di mitra bekasi.
kita semua senang karena dibalik kesedihan -secara bpknya uda tgl 19 ini setahun yang lalu meninggal dunia- ada kesenangan yaitu tante sri -ibunya uda oy- diberikan cucu pada tanggal 18 kemarin....jadi penghiburan deh buat tante sri dan uda coki -kakaknya uda roy-.

kemarin itu mimom dan ayah menjenguk, lalu berceritalah kepada mimom mengenai proses melahirkannya yang normal -duh seneng banget deh- lalu mimom bertanya kepada d' citra -istrinya mang uda oy-nya abang- sempet IMD ngga? terus dia ngga tau dan balik bertanya mengenai IMD itu apa? lalu mimom menjelaskan proses IMD itu, lalu jawabannya adalah, belum karena ASI belum keluar maka anak dikasih botol dulu sementara, mimom tidak bisa menjelaskan lagi karena mimom sendiri juga dulu berada di jaman kegelapan yang mana mimom ngga tau kalo bayi masih bisa hidup tanpa ASI di 3 hari awal kehidupannya, walaupun sekarang mimom sudah mengerti dan tau -secara ikut milis2 moms yang fungky2- tapi tetep aja mimom ngga bisa memberikan pengertian itu, karena secara mimomkan tidak mengalami yang namanya memberika asi exclusiv -hiks2 sedih- .

yang mimom pengen tarik disini adalah, berarti penggalakan asi serta keterangannya belum mencapai masyarakat luas banget, tapi mimom juga tidak menyalahkan para penggalak asi, karena ngga cuma dari penggalak asi aja yang bertanggung jawab untuk memberi tahu, tapi juga dokter/bidan/DSA harus memberitahukan kepada pasien, terkadang, ini menjadi kendala, sangat menjadi kendala, karena walaupun bagaimanapun kita sudah menggalakan proses IMD dan ASI, tapi tetap pihak yang membantu kita dalam proses kelahiran dan setelahnya baik itu DSA/DSOG/bidan/suster di rumah sakit harus memberitahu kita, karena sesungguhnya, itu adalah merupakan hak pasien.

kita juga sebagai ibu juga harus mencari info sebanyak2nya, karena memang terkadang, kita yang harus aktif -pengalaman waktu jaman kegelapan dulu hehehe- sekarang mimom sedikit banyak sudah tau mengenai ELO dan ASI, walau mungkin itu tidak terjadi sama Toar, tapi mimom tetap semangat dan optimis bahwa itu akan terjadi, sekarang nih, walau mimom belum merencanakan kehamilan, mimom sudah mencari RS mana yang mendukung ELO dan ASI yang tentunya tidak jauh dari rumah, mimom sudah dapat RS.nya, tapi mimom sempet goyang juga sama kepengen water birth -hadoh banyak maunya- hehehe, mimom juga udah tau RS.nya, tapi mimom kurang berkenan sama susternya yang mimom dapet ceritanya dari temen2 di milis, waktu itu dilemanya adalah, pengen ngelahirin normal di air -karena katanyakan mengurangi sakit- tapi juga pengen IMD -yang kayaknya ngga mungkin deh, tapi setelah membaca artikel bahwa melakukan IMD itu dapat menyelamatkan jiwa bayi, mimom jadi mengurungkan niat untuk water birth, karena mimom berfikir bahwa, semua ibu juga ngelahirin pasti sakit, tapi lebih penting mana? berkurangnya rasa sakit si ibu, atau proses IMD, dan mimom milih IMD aja, lagian RS yang buat lahiran anak kedua ini, susternya baik2 banget hehehehehe

jadi mom....sebar penggalakan ASI

No comments: