"who's yer daddy bitch" hahahahahahahaWah senangnya hari ini Perkawinan kami sudah menginjak tahun ke-2, yang which is kata orangtua kita “taelahhhhh…baru juga 2 taon*senyum kemenangan*masih panjang perjalanan” kurang lebih begitulah kata mereka setelah mengucapkan kata selamat kepada kami berdua, dengan sedikit diterjemahkan kedalam bahasa anak muda, yyyaaaahhhh kira2 begitulah yang mereka katakan.
Semua ucapan selamat kita anggap sebagai doa, karena doa orangtua penting sekali artinya bagi anak2nya, doa orangtua katanya mah paling ‘tokcer’. 2 tahun sudah dilewati, ya suka ya duka, ya susah ya senang, ya sehat ya sakit, ya lagi ga ado hepeng ya ada duit, keegoisan, kekekeuhan kita masing2 pribadi, berantem ringan, berantem ‘giiiillllleeee beneeerrrr’, berantem ‘pillow wars’ hehehehe, rasa2nya baruuuuuu aja menikah *sigh…I miss my hubby…he’s at work right now* kami terus berdoa pada Tuhan agar Tuhan menyertai kami dan Roh Kudus terus ada di tengah2 kami, apalagi ini sudah ada mahluk kecil nan lucu ditengah2 kami, berarti Tuhan telah mempercayakan kepada kami bahwa kami mampu merwat dan membesarkannya dengan baik.
Kata orangtua mah 5 tahun pertama adalah penyesuaian yang gila2an, pribadi yang berbeda, kebiasaan formal dan normative yang telah diajarkan oleh keluarga kami masing2 dengan pengajaran yang so’ pasti juga ngga sama.
Semua ucapan selamat kita anggap sebagai doa, karena doa orangtua penting sekali artinya bagi anak2nya, doa orangtua katanya mah paling ‘tokcer’. 2 tahun sudah dilewati, ya suka ya duka, ya susah ya senang, ya sehat ya sakit, ya lagi ga ado hepeng ya ada duit, keegoisan, kekekeuhan kita masing2 pribadi, berantem ringan, berantem ‘giiiillllleeee beneeerrrr’, berantem ‘pillow wars’ hehehehe, rasa2nya baruuuuuu aja menikah *sigh…I miss my hubby…he’s at work right now* kami terus berdoa pada Tuhan agar Tuhan menyertai kami dan Roh Kudus terus ada di tengah2 kami, apalagi ini sudah ada mahluk kecil nan lucu ditengah2 kami, berarti Tuhan telah mempercayakan kepada kami bahwa kami mampu merwat dan membesarkannya dengan baik.
Kata orangtua mah 5 tahun pertama adalah penyesuaian yang gila2an, pribadi yang berbeda, kebiasaan formal dan normative yang telah diajarkan oleh keluarga kami masing2 dengan pengajaran yang so’ pasti juga ngga sama.
Waktu belom jadian ciiiieeePenyesuaian2 inilah yang harus kami akurkan bersama, hal2 prinsip yang harus kami kompromikan, langkah masa depan, dan lain2, dan kami menyadari bahwa kami adalah 2 pribadi yang amat berbeda, tapi justru karena perbedaan itulah kita akhirnya bisa menyamakan visi *kadang2…hehhehehehe* tapi at times, menyenangkan kok, my hubby is a wonderful person, bukan wonder bra looooohhhhhh hahahahaha, tapi kita itu orang yang jarang bertengkar, paling sering sih argument menyamakan visi, dan kami rasa juga bahwa menjalin rumah tangga adalah pelajaran seumur hidup yang tak pernah habis, kita berusaha menjaga cinta aja deh, karena ngeliat rumah tangga sekarang suka serem juga yah? Selingkuhlah yang cerai karena suaminya mau kawin lagilah (kayak dewi yull gitu), yang ngga jelas apalah maslahnyalah caaappppeeee deeeeehhhh, tapi ada satu orang yang patut kita tiru dalam perumahtanggan, yaitu anna maria istrinya roy marten, buset, jadi dia cape loh dikibulin mulu, tapi dia tetep setia, kalo saya dan suami saya pikir sih, itu bukan rasa cinta yang berlebih pada roy, tapi cinta dan kesetiaan pada Tuhan, karena kalo ngga cinta sedemikian besarnya sama Tuhan, dan dia bukan orang yang takut akan Tuhan, manalah mungkin Ana Maria sanggup bertahan sama Roy, Kecintaannya pada Tuhanlah yang kami rasa yang mampu menghadapi segala perkara.
Bola mata kitaKita memang harus belajar dari rumah tangga atau individu yang sudah ok, dan terus berdoa, agar rumah tangga dan anak2 kita diberkati oleh Bapa di Surga, agar kita diberi kekuatan untuk menghadapi jaman, diberi kecintaan yang besar pada Tuhan, sehingga anggota keluarga ini menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, sehingga kita tidak lagi berkata “suami gue sih…gini gini gini” atau “ bini gue sih…gini gini gini” atau anak kita berkata “ayah mimom sih…gini gini gini” tapi lebih ke“ apa yang kurang dari gue yah? Apa suami gue gitu karena guenya yah?” dan lain-lain, susah sih seperti itu yah, biasanya kitakan lebih seneng men-judge orang lain terlebih dulukan yah tanpa melihat diri sendiri, hehehehe…..mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba ‘START WITH I’.
Posts
